MENTAL HEALTH GENERASI Z SAAT PANDEMI

      Selamat datang kawan baca! Pada kali ini saya akan membahas tentang pentingnya mental health pada saat pandemi yang sekarang kita alami terutama pada kaum remaja.Selamat membaca!!!

Seperti yang kita ketahui bahwa Mental health atau Kesehatan mental sangat penting bagi pertumbuhan pada remaja yang sedang menuju ke dunia orang-orang dewasa yang lebih keras.Kita juga bisa melihat masalah Mental Health pada remaja generasi Z yang sering labil/ naik turun. Apalagi ketika ada masalah percintaan, langsung deh mental health berubah yang dari sehat-sehat secara wal afiat jadi mudah stress dan depresi kadang sampai bisa membuat remaja yang tadinya extrovert menjadi introvert.

Pertama-pertama mari kita bahas apa itu  Mental Health/Kesehatan mental? Mental health sendriri diipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang. Individu yang sehat secara mental dapat berfungsi secara normal dalam menjalankan hidupnya. Mereka juga dapat menyesuaikan diri untuk menghadapi masalah-masalah, lewat kemampuannya menangani stres. Penting sekali untuk dipahami bahwa bukan hanya kesehatan fisik saja yang penting, tapi juga kesehatan mental.

“Mental health…is not a destination, but a process. It’s about how you drive, not where you’re going.” – Noam Shpancer, PhD

Pada zaman sekarang, mental health sangat penting terutama pada generasi Z. Apalagi Ketika pandemi COVID 19 yang sekarang terjadi di Indonesia. Pandemi virus Corona tidak hanya mengancam kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental setiap individu. Tidak hanya rasa takut, efek psikologis yang ditimbulkan pun bisa berdampak serius

Seiring berjalannya waktu, jumlah  jumlah pasien positif COVID-19 bertambah dengan cepat. Hal tersebut tentu dapat menimbulkan rasa takut dan panik. Apalagi anjuran untuk diam di rumah serta kebijakan social distancing. edikit banyak menimbulkan jarak secara emosional antara keluarga, sahabat, rekan kerja, teman, atau umat persekutuan di tempat ibadah yang dapat saling memberi dukungan. Apalagi kita tahu bahwa generasi Z merupakan generasi yang tidak pernah betah di rumah dan lebih sering melakukan aktiftasnya diluar rumah sehingga sulit bagi generasi Z ketika harus disuruh dirumah karena pandemi. Bagi sebagian generasi Z, hal ini bisa dirasakan sebagai suatu tekanan atau beban yang sangat besar. Bila tidak dikendalikan, tekanan tersebut akan berdampak negatif pada kesehatan. mental.Dampak tersebut akan menimbulkan suatu gangguan kesehatan mental.

Gangguan kesehatan mental yang terjadi selama pandemi dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketakutan terhadap wabah, rasa terasing selama menjalani karantina, kesedihan dan kesepian karena jauh dari keluarga atau orang yang dikasihi, kecemasan akan kebutuhan hidup sehari-hari, ditambah lagi kebingungan akibat informasi yang simpang siur. Beberapa kelompok yang rentan mengalami stres psikologis selama pandemi virus Corona adalah anak-anak, lansia, dan petugas medis. Tekanan yang berlangsung selama pandemi ini dapat menyebabkan gangguan berupa:

·         Ketakutan dan kecemasan yang berlebihan akan keselamatan diri sendiri maupun orang-orang terdekat

·         Perubahan pola tidur dan pola makan

·         Bosan dan stres karena terus-menerus berada di rumah, terutama pada anak-anak

·         Sulit berkonsentrasi

·         Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan

·         Memburuknya kesehatan fisik, terutama pada penderita penyakit kronis,sepert diabetes dan hipertensi

·         Munculnya gangguan psikosomatis.

·         Depresi dan stress

Dari gangguan kesehatan mental diatas membuktikan kalau selama pandemi dapat menimbulkan gangguan terutama kesehatan mental. Selain gangguan tersebut yang paling terlihat adalah gejala stress atau juga bisa depresi terutama pada remaja yang tdainy mereka bisa bertemu dengan teman-temannya karena adanya pandemi ini mereka harus berpisah, maka dari itu kita harus mempunyai sebuah solusi agar gangguan Kesehatan mental tersebut harus menjaga kesehatan mental itu sendiri. Bagaimana caranya? Kompas.com telah merangkum cara merawat diri dan menjaga kesehatan mental dari UNICEF Indonesia, berikut cara yang telah dirangkum :

1.    Sadari bahwa kecemasanmu adalah hal yang wajar

2.    Cari pengalihan

3.    Menenemukan cara baru untuk berkomunikasi dengan teman-temanmu

4.    Fokuslah pada dirimu

5.    Selami perasaanmu

6.    Berbaik hatilah kepada diri sendiri dan orang lain

Sumber : https://www.kompas.com/edu/read/2020/04/26/032400871/untuk-remaja-ini-cara-jaga-kesehatan-mental-selama-wabah-pandemi-corona?page=all

              Selain cara merawat yang telah dirangkum oleh Kompas.com, kita bisa langsung menanyakan hal tersebut kepada pskiater ataupun kepada dokter spesialis jiwa. . Psikiater akan memberikan bantuan dengan membimbing pengidap dalam mengontrol perasaan. Psikoterapi beserta perawatan dengan menggunakan obat-obatan merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati penyakit mental. Beberapa contoh psikoterapi, antara lain cognitive behavioral therapy, exposure therapy, dialectical behavior therapy, dan sebagainya. Dokter spesialis jiwa untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit..

              Ya mungkin samapai disini saja saya membahas tentang mental health pada generasi Z di pandemi COVID 19. Pada intiny pandemi COVID 19 membuat banyak yang merubah pola hidup dan mempengaruhi segalanya. Apalagi dengan adanya COVID 19 membuat kita semua harus bekerja/belajar dari rumah. Adanya COVID 19 juga membuat kita selalu waspada, membuat kita repot dengan protokol kalau mau keluar rumah,tetapi mau tidak mau harus kita lakukan agar memutus rantai penuluran COVID 19. Kemudian menambah stress ketika biasanya kita bertemu dan jalan-jalan dengan teman/saudara/keluarga besar kita sekarang kita hanya bisa bertatap muka lewat aplikasi zoom/google meet/telpon via LINE/Whatapps. Tetapi itu semua harus kita lakukan demi memotong penuluran COVID 19 dan membantu para petugas medis. Disamping semua itu kita harus menjaga  kesehatan  mental kita agar tidak  jatuh supaya imun dalam tubuh kita juga makin kuat. Jangan sekali-kali kita melupakan kesehatan mental kita.

“What mental health needs is more sunlight, more candor, and more unashamed conversation.” – Glenn CloseN LETTER

 Sekian dari saya, terimakasih


 Terima kasih telah membaca 😊 Have a nice day!!!!!

Comments

Popular posts from this blog

MOTIVATION LETTER